Seorang gadis remaja keturunan India-Amerika, Anika Chebrolu diganjar penghargaan 3M Young Scientist Challenge 2020 berkat penemuannya yang dinilai punya potensi besar melawan infeksi Covid-19.
Selain penghargaan, gadis berusia 14 tahun yang berasal dari Texas, AS ini juga mendapatkan uang hadiah sebesar US$25 ribu atau sekitar Rp367 juta.
Dilansir dari Xinhua pada Kamis (22/10/2020), penemuan Anika yang masih duduk di bangku SMP ini, bisa memberikan terapi kesembuhan untuk pasien Covid-19.
Congratulations Anika Chebrolu! The 14-year-old #IndianAmerican student wins the 2020 #YoungScientist Challenge and $25,000 for a discovery that may help provide a potential treatment for COVID-19. #DostiUnitesUs #WomenInSTEM pic.twitter.com/ZeUSp7VE5q
— U.S. Embassy India (@USAndIndia) October 20, 2020
Anika mengatakan bahwa tidak terlalu banyak terapi yang efektif untuk melawan virus corona. Karena itulah, dia berharap penemuannya bisa berguna untuk dunia dan menyelamatkan banyak orang.
“Aku selalu kagum dengan eksperimen sains sejak masih kecil dan saya tertarik menemukan obat efektif untuk penyakit influenza setelah serangan infeksi parah tahun lalu,” kata Anika dilansir Fast Company.
Cara kerja penemuannya adalah menggunakan metode in-silico agar menghasilkan molekul timbang yang kemudian mengikat protein virus SARS-CoV-2.
This 14-year-old in Texas just made a breakthrough that could one day lead to a COVID-19 cure pic.twitter.com/V92SU1NdN9
— NowThis (@nowthisnews) October 22, 2020
Anika Chebrolu bekerja keras membuat penemuan ini karena mengetahui fakta mengenai pandemi di tahun 1918 dan juga banyaknya pasien flu yang meninggal setiap tahun di AS, padahal ada vaksin dan obat flu di pasaran.
“Upaya saya untuk menemukan senyawa timbal guna mengikat protein lonjakan virus SARS-CoV-2 musim panas ini mungkin tampak seperti setetes air di lautan, tetapi bisa melengkapi semua upaya ini,” katanya dikutip CNN.
Dia berharap bisa mengembangkan penemuan ini lebih lanjut dengan bantuan para pakar. Anika juga berharap nantinya dia bisa menjadi pakar riset medis dan profesor.
14-year-old Anika Chebrolu, winner of @3M's 2020 Young Scientist Challenge, explains how her discovery could lead to a potential Covid-19 therapy. #CheddarLive pic.twitter.com/R7U1aBx02w
— Cheddar🧀 (@cheddar) October 21, 2020
Sementara itu, berdasarkan data dari Worldometers per Kamis (22/20/2020), jumlah orang terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia sudah lebih dari 41 juta orang. Pasien yang sembuh sekitar 30 juta dan yang meninggal lebih dari 1 juta orang.