Terkait Pandemi, JK Usulkan Penemu Obat COVID-19 Diberikan Penghargaan

Dion XT

Wakil Presiden RI ke-12 Jusuf Kalla alias JK mengusulkan supaya ahli medis yang berhasil menemukan obat untuk menghentikan COVID-19 diberikan penghargaan. Menurutnya, orang-orang yang berhasil itu berjasa dalam hal kemanusiaan dan berdampak baik secara global.

Usulan tersebut disampaikannya kepada Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity di Roma, Italia pada Kamis (22/10/2020).

“Jadi penerima penghargaan haruslah menunjukkan kesuksesannya dalam hal persaudaraan yang membawa berkah atau manfaat ke aspek kehidupan lainnya dan, prestasinya itu harus berdampak internasional,” kata JK.

Kemudian usulan tersebut juga diterima oleh para juri. Di sisi lain, panel juri juga menyetujui kalau dimensi hak asasi manusia juga harus menjadi dasar penilaian dan pengambilan keputusan tentang siapa pemenang penghargaan tersebut

Perlu untuk diketahui, Zayed Award for Human Fraternity dicetuskan dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed At-Tayyeb yang telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab pada awal bulan Februari 2019.

Deklarasi yang disebut “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan” itu berupaya mendorong untuk hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.

Lihat postingan ini di Instagram

Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla, melakukan pertemuan dengan Para Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity di Roma-Italia, Kamis 22/10/2020 pagi waktu setempat. Para Dewan Juri tersebut selain Jusuf Kalla adalah Catherine Samba Panza – Former President Central of Arfican Republic (baju biru), Adama Dieng – Former United Nations Under Secretary General and Soecial Adviser of The Secretary General on The Prevention Genocide, Cardinal Dominique Mamberti – Supreme Tribunal of the Apolistic Signature, Michaelle Jean – 27th Governor General, Commander in Chief of Canada, dipimipin oleh Mohamed Mahmoud Abdulsalam – Secretary General of the Higher Committe of Human Fraternity. Pertemuan ini merupakan yang kedua bagi para dewan juri dan panitia Zayed Award for Human Fraternity, membicarakan mengenai kriteria penilaian bagi calon nominator. Sebelumnya, pada pertengahan september yang lalu, dewan juri melakuan pertemuan virtual. Menurut rencana, Seluruh Dewan Juri yang berjumlah 5 orang akan beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Ruangan Pribadi Paus di Tahta Suci Vatikan, Jumat 23/10/2020 pagi waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut diagendakan Para Dewan Juri dan Panitia Zayed Award for Human Fraternity, meminta pandangan Paus Frasiskus tentang Toleransi, Kemanusiaan dan Persaudaraan antar sesama, untuk dijadikan rujukan dewan juri menilai para nominator. Direncanakan, Dewan Juri juga akan beraudiensi dengan Grand Seikh Al Azhar – Seikh Ahmad At -Thayyib di Cairo-Mesir, untuk meminta pandangan yang sama seperti pertemuan dengan Paus Fransiskus.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pak JK (@jusufkalla) pada

Wajib Dibaca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar