Setelah beres dari panti, Al menggelar meeting dengan kliennya. Ternyata, meeting tersebut dilakukan dengan Nino. Al membawa Andin dalam meeting tersebut.
Al pun, bersaing mencari perhatian Andin dengan Nino. Al pun, mengingatkan agar tak ada satu pun yang menggoda istrinya. Nino terdiam merasa tersindir.
Setelah Meeting selesai, Bu Rossa menelepon Al minta ia menyusul menengok sahabatnya Bu Rossa yang sedang sakit. Al bingung, ia masih dengan Andin. Tapi Andin, meyakinkan Al kalau ia bisa pulang naik taksi sendiri.
Andin pun, mulai berjalan. Perasaan Al tak enak. Akhirnya, Al mencari Andin. Tiba-tiba ada mobil melaju kencang ke arah Andin. Al menarik Andin agar tak tertabrak mobil. Andin pun selamat, ia sangat senang ditolong Al.
Andin menanyakan, kenapa Al tiba-tiba datang mengampirinya. Menurut Al, ia khawatir Andin pulang sendiri. Ternyata benar, Andin mau tertabrak.
Agar bisa tenang, Al pun mengantarkan Andin sampai naik taksi. Al meminta Supir taksi untuk tak terlalu kencang membawa mobilnya.
Saat mobil melaju, Andin melihat Al mengejar taksinya. Andin pun meminta supir taksi berhenti. Ia menanyakan ke Al ada apa.
Ternyata, Al hanya mengatakan hati-hati. Kalau sudah sampai rumah, Andin harus memberikan kabar padanya.
Mendengar hal itu, Andin berterima kasih pada Al karena sudah terus memperhatikannya. Andin pun, menggoda Al dan mengatakan sepertinya Al sudah mulai mencintainya. Mendengar perkataan itu, Al hanya terdiam.
Al, kemudian pergi menemui mamanya di rumah sakit untuk menemui sahabat mamanya yang sedang sakit. Elsa, melihat Al bersama mamanya, Bu Rossa. Ia pun curiga Al menyembunyikan sesuatu. Elsa mula memfoto Al dan mamanya sebagai bukti.
Sesampainya di rumah, Andin bertemu dengan Rendi. Andin mulai curiga, Al berbohong padanya karena mengatakan ada pekerjaan dengan Rendi, ternyata Rendi ada di rumah. Saat pulang, Andin pun mulai bertanya-tanya.
Akhirnya, Al mengatakan kalau ia pergi dengan mamanya. Andin pun tenang, ia kembali harmonis dengan Al. Bahkan, Al mengantarkan Andin pergi berbelanja ke supermarket.
Namun, di supermarket Andin bertemu dengan Mamanya Al. Mereka pun, sangat akrab. Al panik, ia pergi ke mobil dan minta Andin berbelanja dengan cepat.
Al sebenarnya senang melihat kedekatan Andin dan Mamanya. Andai Andin bukan pembunuh Roy, hidupnya akan lebih bahagia.
Sementara Elsa, mulai melancarkan aksi jahatnya. Elsa memeras Al dengan menggunakan foto Al bersama mamanya yang ia ambil di rumah sakit. Elsa, meminjam uang Rp 500 juta pada Al untuk menutup mulutnya.
Al, awalnya mentransfer uang yang Elsa inginkan. Melihat Al menurutinya, Elsa sudah senang. Namun, Al ternyata lebih cerdik. Ia memvideo call Elsa, kalau sedang bersama Nino.
Al mengatakan, akan membocorkan ke Nino kalau Elsa pernah dikuret karena keguguran sebelum menikah dengan Nino. Elsa pun, berjanji tak akan membongkar rahasia soal Mama Al asal rahasianya aman. Al menyetujui, asalkan Elsa mentransfer kembali uang yang telah ditransfernya.
Al mulai mencurigai kelicikan Elsa. Terutama, siapa yang membuang anak Andin ke panti asuhan. Al pun, meminta Rendi untuk menyelidiki Elsa.
Benarkah Al mulai mencintai Andin, dengan keuwuan yang terpampang nyata itu? Akan kah Al akan memperjuangkan cintanya pada Andin? Akan kah semua rahasia akan terjaga? Saksikan kembali malam ini yaa.