Pilu Bayi 11 Bulan Korban SJ-182 Teridentifikasi, Bernama Fao Nuntias Zai, Anak Yaman Zai

Dion XT

Upaya Tim Disaster Victims Identification (DVI) Pusdokes Polri dalam mencari dan mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kembali membuahkan hasil.

Lima korban lainnya telah teridentifikasi, sehingga kini sudah 29 korban yang telah teridentifikasi dari total 62 orang yang ada di dalam pesawat tersebut.

Lima korban teranyar yang teridentifikasi adalah Fao Nuntius Zai (penumpang, 11 bulan), anak dari Yaman Zai dan Arneta Fauzia; pramugari ekstra Yuni Dwi Saputri (34 tahun); pramugari ekstra Oke Dhurrotul Jannah (24 tahun); Iuskandar (penumpang, 52 tahun); dan satu lagi yang tidak disebutkan namanya atas permintaan keluarga.

Bayi Fao berhasil diidentifikasi lewat pembanding DNA dengan ayah kandungnya, Yaman Zai.

Fao naik pesawat tersebut bersama ibunya, Arneta Fauzia (38 tahun), serta dua kakaknya, yakni Zursisya Zuar Zai (9 tahun) dan Umbu Kristin Zai (2 tahun).

Mereka berempat hendak ke Pontianak untuk bertemu dengan Yaman Zai, ayah mereka, yang bekerja di sana sejak setahun terakhir.

Namun, pertemuan yang didambakan itu tak pernah terjadi karena pesawat yang mereka tumpangi jatuh di perairan Kepulauan Seribu, tak lama usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Tangis Yaman Zai
Setelah mendengar kabar tersebut, Yaman Zai hanya bisa terduduk lesu memandangi foto Fao yang baru lahir beberapa bulan lalu, di layar ponselnya di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia tak peduli wartawan memotret dan merekamnya. Tenaganya, juga hatinya, terlalu lemah untuk melarang para wartawan menjauhkan moncong kamera darinya.

Yang ada di kepalanya saat itu hanyalah bayangan bahwa istri dan tiga anaknya, yang berada di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, selamat dan masih hidup. Barangkali berenang dengan pelampung, atau mengapung di atas puing-puing pesawat, seraya menunggu bantuan tim SAR menyelamatkan mereka. Ya, cuma itulah yang ia harapkan.

Namun apa daya. Kesedihan yang menyelimuti benaknya, mendorong air matanya tumpah. Tumpah ruah.

Saat ditanyai, Yaman dengan enggan-engganan bilang bahwa keluarganya datang ke Pontianak untuk melepas rindu padanya, sekaligus berlibur dan merasakan seperti apa Kota Pontianak.

“Saya bekerja setahun lebih di sini. Mereka ke sini mau liburan,” katanya.

Sehari jelang peristiwa kelabu itu, tim Penyelam Search and Rescue (SAR) dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir TNI Angkatan Laut menemukan kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Yaman Zai.

KTP itu ditemukan bersama sebuah tas kecil berwarna kuning dalam pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

“Benar, personel kami temukan KTP itu,” kata Perwira Operasi Yontaifib I Korps Marinir, Kapten Marinir Heri Supriadi di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Minggu (10/1/2021), dilansir dari Antara.

Wajib Dibaca Juga

Bagikan: