Berkah dari Sakit, Wanita Ini Dirikan Perusahaan Beromzet Rp 148 M

Dion XT

 
Pendiri perusahaan suplemen makanan The Nue Co Jules Miller memiliki cerita inspiratif saat mendirikan perusahaannya. Jules memulai bisnis suplemen miliknya sendiri pada 2017. Saat ini bisnis tersebut memiliki pendapatan tahunan US$ 10 juta setara Rp 148 miliar (kurs Rp 14.800).

Cerita dibalik berdirinya perusahaan suplemen milik Jules berawal dari saat dia sakit sehingga mengalami pendarahan internal.

“Saya kelelahan, kembung, saya tidak lagi menjalani kehidupan normal. Saat itulah saya mulai berpikir tentang makanan, kebugaran, dan suplemen,” ujar Jules, dikutip dari BBC, Selasa (15/9/2020).

Pada 2015, Jules menjalani kehidupan yang penuh tekanan di London. Saat itu berusia 25 tahun, telah didiagnosis dengan sindrom iritasi usus besar (IBS).

Sejak saat itu dia mulai mengonsumsi suplemen untuk mencoba meringankan masalah, tetapi tidak ada yang berhasil. Jules mengatakan beberapa obat membuat kondisinya memburuk.

Pada tahap ini, kemungkinan banyak yang akan mengalami tekanan dari depresi, khawatir atau marah. Tetapi tidak dengan Jules, dia punya senjata rahasia. Kakeknya adalah seorang ahli kimia di Universitas Cambridge. Jadi dengan kakeknya mendiang Prof George Miller dia mulai meneliti formulasi dan bahan suplemen makanan.

“Itu adalah wawasan yang luar biasa. Ada merek di luar sana yang seharusnya membantu Anda, tapi mengandung bahan yang terbukti secara klinis membawa gejala lain,” kata Jules.

Karyanya dengan kakeknya menginspirasi Jules untuk memulai bisnis suplemen alami miliknya sendiri. Akhirnya pada 2017 dia meluncurkan The Nue Co.

Jules mengatakan sejauh ini penjualan tahun ini telah melonjak enam kali lipat dibandingkan dengan 2019. Peningkatan ini didorong dari kekhawatiran orang saat menjaga kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Produk awal Nue disebut Debloat, suplemen untuk meringankan IBS yang menurut Jules berhasil untuknya. Produk lain yang baru saja rilis yakni suplemen perawatan kulit.

The Nue Co awalnya berbasis di Cambridge, tetapi dalam tahun pertama perdagangannya, perusahaan tersebut pindah ke New York. Jules mengatakan AS adalah tempat yang tepat untuk berbisnis.

“Sekitar 80% orang Amerika mengonsumsi vitamin atau suplemen lain, namun orang Inggris kurang terbuka untuk itu,” ungkap Jules.

Secara global, sektor suplemen sedang booming, dengan laporan tahun lalu penjualan tahunan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 210 miliar (Rp 3 triliun) pada tahun 2026, naik dari US$ 125 miliar (Rp 1,8 triliun) pada 2018.

Nue memulai pada tahun 2017 dengan menjual melalui situs webnya, dan kini memiliki satu tokonya sendiri, di New York. Bisnis tersebut sekarang telah mendapatkan total US$ 11,5 juta (Rp 170 miliar) dalam pendanaan dari Unilever.

Layanan Kesehatan Nasional menyarankan untuk mengonsumsi tablet vitamin D jika Anda tidak cukup terpapar sinar matahari. Ini karena tubuh kita menghasilkan vitamin D saat kulit kita terkena sinar matahari. Jules mengatakan ini semua tentang mencari tahu suplemen apa yang cocok untuk Anda.

Sumber : Detik.com

Wajib Dibaca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar