Kisah Inspiratif Wanita Surabaya, Dulu Disiram Suami Air Keras Kini Sukses

Dion XT

Siti Nur Jazilah atau yang biasa disapa Lisa adalah orang pertama yang menjalani operasi face off di Indonesia setelah disiram air keras oleh mantan suami. 16 tahun bersilang setelah peristiwa yang merusak wajahnya, kini penampilan dan kondisinya semakin membaik. Selain sudah melakukan 17 kali operasi rekonstruksi wajah, Lisa pun telah bangkit dari pengalaman buruknya dengan berbisnis perhiasan.

Siti Nur Jazilah kini membuka bisnis perhiasan yang dinamakan Lisa Jewelry Handmade. Lisa ternyata sudah cukup lama menekuni usaha tersebut tepatnya sejak 2009 tapi mulai lebih fokus pada akhir 2016 setelah dua tahun keluar rumah sakit. Lisa pun memilih perhiasan bukan tanpa sebab. Ia mengaku menemukan minat pada aksesori setelah mempelajari berbagai keterampilan selama di rumah sakit.

Lisa memang menghabiskan banyak waktu untuk perawatan setelah wajahnya disiram cairan pembersih lantai pada 2004. Ia pun menjalani operasi serangkaian operasi transplantasi selama tujuh tahun. Selama di rumah sakit, ia mencoba mempelajari banyak hal sebagai bekal untuk mencari nafkah setelah pulih. Dari sekian banyak keterampilan, ternyata membuat perhiasan adalah sesuatu yang jadi minatnya.

“Beberapa kali belajar macam-macam merasa memang sukanya yang ini, jadi dikembangin. Dulu pernah belajar jahit, masak, sulam, cuma nggak seberapa suka. Dulu belajarnya sendiri kan dikasih bahan sama dokter terus baca-baca dari buku. Kalau belajarnya sih caranya saja kalau desainnya kan sesuai bahan dan tren,” kata Lisa saat diwawancara Wolipop, Selasa, (16/06/2020).

Lisa Jewerly Handmade menjual aksesori dengan bahan bebatuan yang dirangkainya sendiri. Kebanyakan Lisa membuat kalung dan bros yang desainnya biasanya disesuaikan dengan bahan dan tren. Jenis dan kualitas batu pun menjadi hal yang paling menentukan. Salah satu kesulitan wanita asal Malang itu dalam membuat aksesori adalah mencari batu cantik yang bisa diolah.

“Kebanyakan batunya dari Surabaya. Biasanya kesulitannya karena terbatasnya bahan. Cari bahannya susah pas nemu yang bagus ya kalau sudah terjual dan tidak bisa ada lagi. Kalau bikinnya sih cepat karena tinggal merangkai saja, sehari bisa jadi. Aku mengerjakannya sendiri karena kan juga masih merintis ya,” ujarnya.

Sebelum Corona, wanita 36 tahun tersebut lebih sering menjualnya di berbagai acara atau seminar kedokteran. Ia pun sudah keliling Pulau Jawa untuk memasarkannya. Kini Lisa tentu lebih sering memasarkannya secara online. Untuk satu kalung buatan Lisa bisa dijual Rp 250 ribu hingga Rp 2 jutaan tergantung bahan dan kesulitannya. Sedangkan untuk bros dijual mulai dari Rp 100 ribuan.

Lisa pun mengaku jika penghasilan bisnisnya cukup untuk membiayai diri sendiri dan membantu keluarga. Namun ia merasa senang bisa bangkit dari pengalaman buruk dan menemukan ‘passion’. “Kalau kalau kita kerja, puas, dan sesuai dengan passion itu kan menyenangkan,” ujar wanita yang tinggal di Surabaya itu.

Wajib Dibaca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar