Fika kerap kali pamer momen makanya lewat akun TikTok @ok_imfika30. Ia sering mengunggah saat dirinya makan nasi, kentang goreng maupun pasta. Namun Fika punya cara makan yang berbeda, karena ia selalu menambahkan bumbu penyedap yang mengandung MSG.
Kebiasaan Fika ini bisa dilihat dalam beberapa video unggahannya. Misalnya saat ia menyantap nasi dengan lauk ayam goreng, ati ampela dan lalapan. Jika orang biasa langsung melahapnya dengan tambahan sambal, maka lain dengan Fika. Ia akan menaburkan bumbu penyedap lebih dulu, tak tanggung-tanggung bubuk yang ditaburkan ini jumlahnya cukup banyak.
Dalam video lain, Fika juga menaburkan bumbu penyedap ini saat makan pasta. Uniknya lagi, selain ditaburkan, ia juga mencocol pasta ini dengan bubuk bumbu penyedap yang umumnya hadir dalam rasa ayam dan sapi ini.
Salah satu video unggahan Fika bahkan sudah dilihat lebih dari 161 ribu kali dan memancing lebih dari 6000 komentar. Sementara Fika mengatakan kalau cara makan seperti ini sudah menjadi kebiasaan.
Lantas bagaimana jika dipandang dari segi gizi?
DetikFood menghubungi Irtya Qiyamulail, ahli gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) mengatakan bumbu penyedap bubuk yang biasa digunakan sebagai campuran masakan ini terbuat dari garam dan MSG. Bumbu ini memang aman dikonsumsi namun dalam porsi yang terbatas.
“Merk penyedap rasa tersebut memiliki komposisi garam dan MSG (Monosodium Glutamat). MSG sendiri terbuat dari perpaduan antara natrium dan asam glutamat, umumnya dipakai untuk memperkuat cita rasa asin dan asam pada makanan,” beber Irtya saat dihubungi lewat pesan singkat.
Lebih lanjut, Irtya mengatakan Lembaga kesehatan dunia saat ini menganjurkan asupan harian MSG adalah not specified atau tidak ada rekomendasi spesifik. Namun, World Health Organization (WHO) menetapkan batas aman mengonsumsi MSG adalah 6 gram/hari dan Kemenkes memberikan batas aman konsumsi MSG adalah 5 gram/hari.
Selain itu, Irtya mengingatkan pentingnya memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, apakah sudah sesuai dengan anjuran Panduan Gizi Seimbang atau tidak. “Jangan sampai pertimbangan kita dalam mengonsumsi makanan hanya dari segi cita rasa yang enak saja dan kerap melupakan kecukupan asupan gizi harian tubuh,” lanjut Irtya.
MSG yang dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang. Setiap orang memiliki batas toleransi yang berbeda namun biasanya jika terlalu banyak mengasup MSG akan merasakan gejala seperti sakit kepala, berkeringat, mual dan muntah hingga tubuh merasakan lemas.
@ok_imfika30 Ada yang bisa jauhin aku Dr dia? ##fyp