Video yang beredar berdurasi 30 detik. Dalam video tersebut ada suara seorang perempuan yang menyebutkan bahwa daun pisang berwarna putih itu mirip kain kafan. Disebutkan juga lokasi tumbuh pohon pisang itu berada di samping makam.
“Nganeh-nganihi gaes, nganeni-nganehi godong e putih kayak mori. Tukulnya di samping kuburan. Ayo gaes Bulung Cangkring, Kalidoro pertigaan Kalban. Nganeh-nganehi. Obah-obahe zaman gaes (Aneh-aneh saja gaes ada daun berwarna putih seperti kain kafan. Tumbuhnya di samping makam. Ayo gaes Desa Bulung Cakring, Kalidoro pertigaan Kalban. Aneh-aneh. Tanda perubahan zaman gaes),” suara seorang perempuan yang terdengar dalam video yang beredar, seperti dilihat detikcom.
Setelah ditelusuri, pohon pisang berdaun warna putih itu tumbuh di depan pekarangan milik Sriatun (68) warga Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo. Menurut Mbah Cik, begitu sapaannya, daun pisang miliknya ramai sejak hari Minggu (8/11). Bahkan dia mengaku baru mengetahui setelah ramai di media sosial. Dia tidak mengira jika daun pisang berwarna putih tumbuh di pekarangan miliknya.
“Iya tanaman pisang itu berada di depan pekarangan saya. Saya itu, kemarin (Minggu (8/11) pagi malah belum sempat ke kebun. Saya pekerjaan rumah tangga. Nah itu pagi-pagi kan ada yang renovasi makam keluarga. Saya ke situ, ambil tempat minum. Mau diisi makanan minuman, saya kan sibuk di dapur. Saya belum sempat buka HP, setelah selesai makanan masuk jam 9 (pagi), baru lihat HP, terus setelah HP itu masuk di grup RT sini. Saya lihat kok ini (daun pisang berwarna putih itu) di kebun saya. Terus saya komentar saya, itu di rumahnya mbah Cik,” terang Mbah Cik saat ditemui di rumahnya, Senin (9/11/2020).
Mbah Cik mengatakan kemunculan pisang berdaun putih mirip kain kafan itu pun baru pertama kali. Semenjak ditanam di pekarangan depan rumah selalu berbuah. Mbah Cik mengaku tidak terlalu memperhatikan warna daun pisang miliknya.
“Baru pertama kejadian seperti itu, biasanya berbuah. Saya lihat sana terus, kalau ada buahnya. Buahnya ke arah jalan, bahkan sampai matang di pohon. Itu kalau daun kurang saya perhatian,” jelas dia.
Sontak kejadian tersebut pun menjadi tontonan warga. Warga penasaran ingin menyaksikan daun pisang berwarna putih mirip kain kafan. Puluhan warga sekitar hingga luar daerah datang melihat fenomena yang dianggap langka tersebut.
“Akar batang pohon pisang mengalami pembusukan. Kemudian juga karena faktor lingkungan sekitar. Kondisi lingkungan yang lembap dan faktor kekurangan sinar matahari. Kemudian karena lingkungan tanah yang lembab. Kemudian sinar matahari tidak bisa masuk. Kemudian jamur ini berkembang pesat seperti suhu,” kata Cipto.
Belum genap sepekan kemunculan daun pisang berwarna putih di Desa Bulung Cangkring, ternyata fenomena daun pisang berwarna putih mirip kain kafan muncul kembali. Kali ini di persawahan warga di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus.
Pemilik pohon pisang di Desa Klaling, Sugito (50), mengaku baru mengetahui pohon pisangnya ternyata terdapat daun berwarna putih. Kejadian tersebut diketahui pada Selasa (10/11).
“Baru kemarin (Selasa (10/11) tahu, kepala desa ke sini. Kok lihat ada daun pisang berwarna putih. Kemarin warga sempat ke sini. Saya perkirakan ini daun pisang berwarna putih sudah tumbuh sejak sepekan yang lalu, cuman baru tahu kemarin,” kata Gito kepada detikcom di lokasi.
Lalu apa penyebabnya, daun pisang berwarna putih tersebut muncul kembali? Dosen Ekofisiologi Universitas Muria Kudus, Hendy Hendro, menuturkan faktor eksternal mempengaruhi perubahan warna daun pada pohon pisang. Seperti suhu hingga kekurangan sinar matahari.
“Seperti adanya anasir iklim, suhu, kelembaban, pH tanah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis akibat dari defisiensi penyerapan unsur hara.Kerusakan pada jaringan pada daun terutama pada jaringan pembentukan kloroplast tempat pembuatan klorofil, jika klorofil (zat hijau daun) tidak terbentuk daun tidak berwarna hijau seperti umumnya,” ujar Hendy kepada detikcom lewat sambungan telepon.
“Selain itu juga kemungkinan terjadi akibat serangan penyakit bisa virus, fungi, atau organisme lain yang menyebabkan terganggunya proses metabolisme dan fisiologi pada organ bagian yang terserang penyakit tersebut,” terang Hendy.