![]() |
Informasi yang dihimpun iNSulteng.com 1 November 2020, tiga bocah itu terakhir kali terlihat melintas di dekat exavator yang sedang menggalih parit di Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian.
Tempat itu diduga sebagai lokasi terakhir ketiganya menghilang, Pencarian tidak hanya melibatkan aparat kepolisian, Basarnas dan warga, serta relawan, tapi juga melibatkan ahli spiritual atau dukun pintar.
Bagaimana fakta terbaru hingga hari ke 15 Minggu 1 November 2020? Berikut rangkumannya:
1. WARGA MENEMUKAN GUNDUKAN TANAH
Warga mememukan gundukan tanah bekas galian tidak jauh dari lokasi penggalian parit, galian itu kuat dugaan menggunakan alat berat. Warga mencurigai tumpukan tanah itu dan melaporkan ke Intel Polsek namun belum juga ada titik terang.
Diketahui Tiga bocah yang hilang itu merupakan warga Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian. Mereka adalah Yogi, Nizam Auvar Reja dan Alviza Zahra usianya semua diperkirakan 7 tahun.
2. PENCARIAN JUGA BELIBATKAN DUKUN
Guna memecahkan dugaan hal mistis, dikabarkan pencarian melibatkan ahli spriritual alias dukun ke lokasi itu, selain itu juga melibatkan warga, Basarnas, TNI-Polri dan para relawan, namun hasilnya masih nihil juga.
3. LOKASI RAMAI DIKUNJUNGI WARGA
Sejak heboh di media masa dan media sosial, ratusan warga memadati lokasi dan bahkan mirip tempat objek wisata yang baru dibuka, selalu ramai jika siang hari. Kebanyakan warga ingin mengetahui pasti lokasi hilangnya tiga bocah secara misterius itu.
4. POLISI MENGHENTIKAN PENCARIAN
Polres Langkat terpaksa menghentikan sementara pencarian tiga bocah itu lantaran terjadi kerumunan massa di tengah covid-19 saat ini.
“Kenapa kita hentikan hingga hari ke 10 itu, hilangnya anak itu menjadi tontonan yang luar biasa dari masyarakat sekitar, itu juga sangat mengggu kami dalam melakukan proses pencarian,” kata Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga dikutip dari tayangan iNews.
5. KRONOLOGIS SINGKAT HILANGNYA 3 BOCAH ITU
Dilaporkan dari lokasi awalnya tiga bocah ini menyaksikan alat berat mengeruk parit di desa, sekitar pukul 10.50 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Lanjut, tidak lama kemudian alat berat kemudian bergeser ke tempat lain yang jaraknya berkisar 1 kilo meter dari tempat semula. Hingga pukul 14.00 WIB tiga bocah ini belum juga pulang ke rumah mereka.
Orang tua korban langsung melakukan pencarian namun masih nihil juga. Polisi juga mengerahkan anjing placak ke lokasi perkebunan sawit dimana lokasi pertama tiga bocah dilihat.