Sepak bola memang menjadi salah satu olahraga yang menyenangkan untuk ditonton. Bagaimana tidak? Olahraga yang terbilang ‘bermain’ ini memang membutuhkan strategi setiap timnya. Selain itu, dalam pertandingan seringkali terjadi perdebatan sengit antar pemain.
Meski begitu, hal ini ternyata tidak berlaku pada kedua klub sepak bola perempuan yang tengah menjalani pertandingan di Yordania. Menariknya, lima pemain lawan dengan sontak mengitari seorang pemain lawan yang sedang berusaha membetulkan hijabnya lantaran hampir terlepas saat bermain.
Kisah mengenai pemain sepak bola perempuan itu awalnya dibagikan dalam cuplikan video oleh seorang warganet bernama Shuaib Ahmed (dengan akun @Footynions) di jejaring media sosial Twitter. Video berdurasi 21 detik itu kemudian viral dan hingga kini mendapat 23,5 ribu lebih likes dan 7,5 ribu retweet.
Saat diwawancarai Now This, Asosiasi Sepak Bola Yordania mengatakan pertandingan itu berlangsung saat kejuaraan sepak bola perempuan (WAFF Women’s Club Championship) antara klub Shabab Al Ordon (Yordania) dan Arab Orthodox Club (Palestina).
Saat itu, hijab seorang pemain dari Arab Orthodox Club salah seorang pemarin dari Arab Orthodox Club sedang mengejar bola. Namun, saat tengah berduel memperbutkan bola, tiba-tiba hijabnya hampir terlepas di tengah pertandingan.
Dengan reflek, pemain itu kemudian membetulkan hijabnya agar rambutnya tak kelihatan oleh orang-orang yang ada di stadion. Kejadian itu membuat para pemain lawan (dari klub Shabab Al Ordon) bereaksi.
Tiga pemain dari Shabab Al Ordon kemudian langsung membentuk lingkaran untuk melindungi pemain Arab Orthodox Club. Aksi solidaritas itu kemudian diikuti dua pemain dari Shabab Al Ordon lain.
Suporter yang hadir di stadion pun terdengar memberikan tepuk tangan meriah. Hal itu sebagai bentuk kekaguman terhadap tindakan terpuji dari pemain Shabab Al Ordon terhadap lawan mainnya di lapangan.
Omong-omong soal penggunaan hijab oleh pemain sepak bola perempuan, sebenarnya telah melewati sejarah yang panjang. Pada 2007 silam, FIFA sempat melarang pemain sepak bola untuk memakai hijab saat pertandingan demi alasan keamanan.
Dirangkum dari The Guardian, FIFA kemudian mencabut larangan tersebut dan memperbolehkan pemain perempuan untuk mengenakan hijab pada Maret 2014 silam. Namun, aturan ini tidak langsung diterapkan.
Federasi yang mengurus aturan permainan sepak bola dunia, IFAB, harus melakukan percobaan selama dua tahun. Hingga akhirnya aturan itu resmi diperbolehkan pada 2016.
Penggunaan hijab akhirnya resmi diperbolehkan pada tahun 2016, dengan beberapa aturan mengenai desain, bahan, dan juga warna hijab. Aturan ini dilakukan untuk memastikan penggunaan hijab tak mengganggu aktivitas pertandingan dan pemakai itu sendiri.